Harga Bahan Baku Baja Ringan Melonjak, Berapa Harga Jualnya? Ketua Umum Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI) Stephanus Koeswandi mengatakan saat ini terjadi kenaikan harga bahan baku baja ringan sekitar 25-30 persen dan merupakan harga tertinggi sejak 2011.
Harga Bahan Baku Baja Ringan Melonjak, Berapa Harga Jualnya?
Namun industri baja ringan memastikan penyesuaian harga yang harus dilakukan akibat volatilitas awal tahun ini tidak akan terlalu memberatkan konsumen.
Menurut Stephanus di lansir Bisnis.com, “Awal tahun ini permintaan dari sejumlah proyek juga seperti biasa belum ramai karena perusahaan umumnya masih melakukan tender, sedangkan cuaca yang kerap hujan juga banyak membuat perusahaan swasta menunda dulu proyeknya. Jadi saat ini stok tinggi dan ada kenaikan harga.”
Stephanus mengemukakan kenaikan harga ini juga tidak lepas dari kondisi makro baja, di mana ada andil spekulan dan trader yang membuat pasar lebih ramai dan kenaikan harga berlangsung sejak November 2020 lalu belum dapat terhentikan.
Sementara itu, logistik dari luar banyak mengalami kendala membuat permintaan bahan baku yang biasanya 25-30 persen diambil dari impor harus dipenuhi di dalam negeri sendiri.
Kondisi tersebut juga tercermin dari laporan penurunan bahan baku impor produk baja yang pada 2019 hampir mencapai 900.000 ton, pada 2020 kemarin hanya tercatat separuh atau sekitar 462.000 ton.
Di sisi lain, penurunan juga dikarenakan upaya pengetatan dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan yang cukup diapresiasi oleh produsen produk baja.
Adapun saat ini ARFI tercatat memiliki anggota 18 perusahaan dengan kapasitas terpasang 800.000 ton per tahun. Tahun lalu, produksi nasional pun hanya berkisar 85 persen atau sekitar 600.000 ton.
Harga Bahan Baku Baja Ringan Melonjak, Berapa Harga Jualnya?