Inovasi Seni Wayang Berbahan Baja Ringan. Sujono Keron, seniman asal Magelang, membuat wayang dengan material baja lapis zinc-aluminium atau nexalume. Karyanya itu pun pertama kali ditampilkan oleh dalang Ki Sih Agung Prasetya di Studio Mendut, Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Minggu (14/3).
Inovasi Seni Wayang Berbahan Baja Ringan
Ada hal baru yang sedang dikerjakan Sujono Keron, seniman asal Magelang, Jawa Tengah. Pelat baja lapis zinc-aluminium atau Nexalume yang biasanya digunakan sebagai material bangunan seperti atap, talang, kuda kuda baja ringan, cladding/penutup dinding, diolah menjadi berbagai karya seni dan kerajinan tangan. Kerajinan itu untuk wisatawan di sekitar Magelang.
Selama ini wayang yang ditampilkan para dalang bermaterial kulit. Kini bahan dasar wayang makin berkembang sejalan dengan kreasi para pengrajin, salah satunya dengan memanfaatkan baja ringan.
Sujono mengaku ide awal membuat wayang dari nexalume itu setelah mendapat tawaran membuat seni instalasi luar ruangan dari rekannya sesama seniman. Kala itu dia diminta membuat wayang yang kuat terhadap cuaca dan juga tahan karat guna menghiasi objek wisata edukasi di wilayahnya.
Salah satu kerajinan adalah membuat wayang dari Nexalume. “Nexalume tidak akan keropos meski diterjang panas ataupun hujan sepanjang hari. Setelah disetujui, saya membuat 100 tokoh wayang dan 1 gunungan dari kisah Mahabharata dari Nexalume ini,” jelas Sujono, dalam rilis, Senin (15/3). Ia berharap, keterampilan mengolah Nexalume menjadi aneka kerajinan ini membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Selama ini Sujono memang sudah sering membuat kreasi berbahan Nexalume. Terhitung sejak 2015. Selama ini Nexalume hanya digunakan untuk material bangunan seperti atap, talang, kuda kuda baja ringan, cladding/penutup dinding tersebut. Sementara Sujono mengolah baja ringan untuk karya seni bagi wisatawan di sekitar Magelang.
Bahkan kreasi keterampilannya itu diajarkan pula kepada generasi muda di desanya. Umumnya diolah menjadi aneka ragam kerajinan. Dia berharap cara itu dapat membantu meningkatkan perekonomian generasi di tengah pandemi.
“Dalam kondisi seperti sekarang ini semua dituntut untuk berinovasi. Tujuannya jelas untuk meningkatkan ekonomi. Nah selama ini saya juga mendidik generasi muda di sekitar kampung saya untuk membuat kerajinan dari baja ringan,” imbuhnya.
Di pihak lain, Vice Presiden Tatalogam Group Stephanus Koeswandi mengapresasi kreativitas Sujono. Koeswandi mengatakan, pihaknya selama ini memiliki kepedulian terhadap lingkungan, termasuk hal yang berhubungan dengan kesenian dan kebudayaan.
Inovasi Seni Wayang Berbahan Baja Ringan
“Saat pandemi ini banyak pekerja seni yang terhambat kegiatannya karena beragam pembatasan. Kami berusaha memberikan ruang kegiatan kesenian agar terus dapat berjalan dan berkembang,” tutur Stephanus Koeswandi.
Sumber : https://www.jawapos.com/jpg-today/15/03/2021/bikin-inovasi-seniman-ini-bikin-wayang-berbahan-baja-ringan/