Perbedaan Baja Ringan dan Galvalume. Baja ringan (galvalume) saat ini telah banyak dipakai sebagai material pengganti kayu atau baja konvensional dalam pembuatan rangka atap. Dengan adanya material tersebut dapat membantu mengurangi penggundulan hutan yang digunakan untuk membuat rangka kayu. Oleh karena itu, perkembangan penggunaan bahan konstruksi atap yang saat ini lebih banyak menggunakan rangka atap dengan bahan dasar baja ringan dan bukan lagi menggunakan bahan dasar kayu.

Galvalume dan baja ringan saat ini menjadi material yang semakin populer dan banyak digunakan dalam dunia konstruksi untuk membuat atap. Keduanya dianggap sebagai alternatif yang sangat baik dari atap konvensional yang umumnya terbuat dari tanah liat dan keramik. Perkembangan teknologi dan inovasi dalam industri konstruksi telah membawa perubahan signifikan dalam pemilihan material atap, di mana Galvalume dan baja ringan telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang dan pemilik properti.

Perbedaan Baja Ringan dan Galvalume

Apa Itu Baja Ringan?

Rangka atap yang dibuat dari bahan CRC (cold rolled coil) ini memiliki massa yang ringan dan tipis namun kuat dan kokoh sebagai struktur bangunan tak kalah dengan baja konvensional. Terdapat beberapa macam galvalume yang dapat dikelompokan berdasarkan nilai tegangan tariknya (tensile strength). Kemampuan tegangan tarik dari baja ini umumnya didasari pada fungsi akhir dari penggunaan baja tersebut.

Dengan contoh penggunaan baja sebagai produk struktural seperti rangka atap menggunakan baja ringan dengan tegangan tarik tinggi (G550). Sedangkan untuk berbagai produk home appliances lainnya diperlukannya baja ringan dengan tegangan tarik yang lebih rendah (G300, G250). Diamana memilih baja yang lebih lentur dan lunak sehingga dengan mudah dibentuk sesuai keinginan pengguna.

Mutu yang tinggi dengan standar High tensile strenght 550 Mpa (5500 kg /cm2) membuat baja ini lebih baik dari pada baja konvensional dalam menopang beban struktur bangunan. Kekuatan ini merupakan elemen dasar untuk kekuatan tarik dari baja ini. Dengan kekuatan minimum G550, baja tersebut memiliki kekuatan leleh minimum 550 Mpa.

Baca Juga :  Daftar Harga Baja Ringan, Berbagai Jenis, dan Ukuran April 2024

Saat ini galvalume terdiri dari berbagai jenis dengan gaya tarik berbeda yang berkisar dari 650 MPA hingga 920 MPA.  Walaupun galvalume terbuat dari profil C namun masih terdapat profil-profil lain seperti L dan dan kotak/hollow. Profil-profil tersebut berfungsi untuk meningkatkan kemampuan gaya tekan dari baja ringan itu sendiri.

Ketebalan Baja Ringan

Untuk ketebalannya baja ini berkisar antara 0,20 – 2,00 mm, variasi dari ketebalan ini ditentukan oleh fungsi , seberapa besar beban yang ditopang dan juga ukuran bentang baja itu sendiri. Ketebalan yang lebih kecil dibandingkan dengan baja konvensional sebagai tujuan untuk mengurangi beban dari penggunaan struktur bangunan.

Perbedaan Baja Ringan dan Galvalume

Berikut adalah perbedaan baja ringan dan galvalume, mencakup aspek komposisi material, kekuatan, ketahanan terhadap korosi, serta kegunaan keduanya dalam konstruksi bangunan.

  1. Komposisi Material

Baja Ringan

Baja ringan adalah jenis baja yang memiliki kandungan karbon rendah dan ditambahkan beberapa elemen lain seperti silikon, fosfor, dan mangan untuk meningkatkan kekuatannya.

Hal ini membuat baja ringan lebih mudah untuk dibentuk dan dipotong sesuai kebutuhan pada proyek konstruksi.

galvalume

galvalume merupakan produk yang terbuat dari baja yang dilapisi dengan campuran aluminium (55%), seng (43,5%), dan sedikit silicon (1,5%).

Lapisan ini tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tapi juga memberi perlindungan ekstra terhadap korosi.

  1. Kekuatan dan Durabilitas

Baja Ringan

Meskipun dikenal lebih ‘ringan’, baja ringan cukup kuat untuk digunakan dalam rangka atap dan struktur bangunan lain yang tidak memerlukan beban berat.

Baca Juga :  Harga Coil Galvalume per Ton Desember 2024

Durabilitasnya cocok untuk konstruksi yang memerlukan fleksibilitas dan kekuatan yang baik tanpa beban berlebih.

galvalume

Dengan lapisan perlindungan dari seng dan aluminium, galvalume menawarkan kekuatan yang lebih besar dan tahan terhadap kondisi cuaca yang ekstrem, termasuk pemaparan terus-menerus terhadap hujan dan panas.

Kekuatannya membuatnya sangat cocok untuk atap dan komponen bangunan yang terekspos langsung dengan kondisi luar.

  1. Ketahanan Terhadap Korosi

Baja Ringan

Baja ringan memiliki kelemahan dalam hal resistensi terhadap korosi, yang bisa sedikit ditingkatkan melalui pengecatan atau perlakuan permukaan lainnya.

Namun, perlakuan ini perlu diulang secara periodik untuk menjaga ketahanannya.

galvalume

Salah satu keunggulan utama galvalume adalah resistensi alaminya terhadap korosi yang jauh lebih baik dibandingkan baja ringan.

Lapisan seng-aluminium melindungi baja dasar dari oksidasi, yang membuatnya ideal untuk digunakan di area yang memiliki tingkat kelembapan tinggi atau di daerah pesisir.

  1. Kegunaan dalam Konstruksi

Baja Ringan

Dengan sifatnya yang fleksibel dan ringan, baja ringan banyak digunakan untuk rangka atap, partisi, dan komponen bangunan sementara lainnya.

Baja ringan lebih mudah dipasang dan tidak memerlukan peralatan khusus untuk pemasangan.

galvalume

galvalume lebih sering digunakan untuk atap bangunan, kanopi, dan area yang membutuhkan material dengan daya tahan lebih tinggi terhadap berbagai elemen alam.

Hal ini dikarenakan ketahanan korosi dan kekuatannya yang superior.

Kelebihan Baja Ringan dan Galvalume

Setiap jenis baja ringan punya kelebihannya masing-masing. Jika dibandingkan dengan material atap bangunan lain, baja ringan memiliki banyak keunggulan, yaitu:

1. Tahan Karat dan Anti Rayap

Berbeda dari kayu dan bambu, baja ringan lebih tahan dari serangan rayap. Baja ringan terbuat dari material logam Galvalum yang anti karat. Karena lebih tahan lama, baja ringan lebih menguntungkan dibanding kayu dan bambu. Anda tidak perlu keluar uang lagi untuk mengganti material atap yang lapuk karena sering terkena hujan dan panas.

Baca Juga :  PT. Hanlex Asia Semesta supplier Coil Galvalume Terbesar di Indonesia?

2. Lebih Murah

Dulu harga baja ringan memang lebih mahal dibanding kayu. Namun karena sekarang kayu dan bambu mulai langka, harganya jadi semakin mahal. Saat ini, menggunakan baja ringan untuk atap lebih murah dibanding kayu atau bambu. Apalagi jika dibandingkan dengan daya tahannya, lebih ekonomis jika menggunakan baja ringan.

3. Mudah Dipasang

Kelebihan lain dari baja ringan adalah mudah dipasang. Kecepatan waktu dan biaya pengerjaan jadi lebih murah dibanding memasang atap dari kayu. Proses pengerjaan yang lebih singkat, otomatis membuat biaya tukang lebih murah.

4. Lentur dan Kuat

Baja ringan lebih lentur dibanding baja konvensional. Tegangan tarik baja ringan mencapai 550 Mpa, sedangkan baja konvensional hanya 300 Mpa. Sifat yang lentur ini membuat baja ringan dapat menyerap energi lebih besar. Walaupun lebih lentur dari baja konvensional, baja ringan dapat menahan kestabilan bangunan dibanding kayu.

5. Material Bisa Didaur Ulang

Material baja ringan bisa dimanfaatkan kembali untuk membangun bangunan lain. Jadi, jika suatu saat Anda ingin membongkar bangunan, rangka baja ringan bisa dibongkar dan digunakan kembali. Baja ringan masih bisa Anda gunakan karena tidak mudah lapuk atau mengalami penyusutan.

Perbedaan Baja Ringan dan Galvalume

Sumber : https://www.bhinneka.com/blog/jenis-baja-ringan/