Mengenal Baja Ringan Hollow, Kanal C dan Reng. Baja ringan terbuat dari Carbon Steel atau Galvalum. Bahan ini membuatnya lebih tahan lama dan tahan korosi. Campuran berbagai unsur seperti: karbon, mangan, alumunium, zink, silikon, dan tembaga membuat bobotnya lebih ringan. Karena ringan dan kuat, baja ringan cocok untuk membangun atap atau area atas bangunan.

Baja ringan saat ini banyak digunakan untuk membangun rumah, ruko, dan bangunan lainnya. Jenis baja ringan dan ukurannya bermacam-macam. Selain itu, baja ringan lebih kuat dan harganya cukup terjangkau dibanding menggunakan kayu atau bambu. Meskipun ringan, baja ringan sangat kokoh dan dapat mempertahankan bentuknya dalam waktu lama.

Baja ringan umumnya terdiri dari baja galvanis atau baja dingin yang dikenal memiliki ketebalan yang lebih kecil daripada baja struktural konvensional. Baja ringan memiliki berbagai aplikasi dalam industri konstruksi, terutama dalam pembangunan rangka atap, dinding, dan struktur lainnya.

Anda sudah pasti tahu bahwa baja ringan merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam sebuah konstruksi. Baja ringan yang juga dikenal sebagai lightweight steel atau light gauge steel adalah jenis material bangunan yang terbuat dari baja tipis yang telah diproses khusus untuk memenuhi kebutuhan konstruksi. Namun tahukah Anda jenis ukuran baja ringan ada berapa? Simak artikel ini untuk mengetahui lebih banyak tentang jenis ukuran baja ringan.

Baja ringan digunakan untuk membuat struktur bangunan, seperti rangka atap, balok, kolom, dan struktur penopang lainnya. Ini memberikan kekuatan dan stabilitas yang diperlukan untuk mendukung beban bangunan.

Jenis Ukuran Baja Ringan

Berikut merupakan informasi yang bisa Anda jadikan sebagai referensi dalam memilih jenis ukuran baja ringan yang perlu Anda ketahui.

1. Baja Ringan Hollow 

Baja ringan jenis hollow adalah jenis bahan konstruksi yang terbuat dari baja dengan profil berongga atau berlubang di dalamnya. Profil berongga ini sering kali berbentuk persegi atau persegi panjang. Baja ringan jenis hollow memiliki berbagai kegunaan dalam industri konstruksi, terutama dalam struktur bangunan seperti rangka atap, rangka plafon, dan dinding.

Untuk ukuran yang dimiliki jenis baja ringan ini bervariasi tergantung dengan standar dan spesifikasi yang berlaku dalam wilayah atau negara tertentu. Untuk Hollow Square Section (Profil Persegi), dimensi luas yang dimiliki penampang bisa bervariasi, seperti 50×50 mm, 75×75 mm, 100×100 mm, 150×150 mm, dan seterusnya. Ketebalan dinding (thickness) juga dapat bervariasi, misalnya 1,6 mm, 2 mm, 2,5 mm, dan seterusnya.

Baca Juga :  Pengertian Hollow Baja Ringan Galvalume, Cek Berat dan Ukurannya

Hollow Rectangular Section (Profil Persegi Panjang) memiliki dimensi luas penampang yang juga sama bervariasi, seperti 50×25 mm, 75×50 mm, 100×50 mm, 150×100 mm, dan seterusnya. Hollow Circular Section (Profil Bulat Berongga) sendiri memiliki diameter eksternal yang umumnya tersedia dalam ukuran seperti 50 mm, 75 mm, 100 mm, dan seterusnya.

2. Baja Ringan Kanal-C 

Baja ringan jenis kanal C adalah jenis baja yang umumnya digunakan dalam konstruksi rangka atap, dinding, plafon, dan berbagai struktur bangunan lainnya. Baja jenis ini memiliki bentuk seperti huruf “C” jika dilihat dari sisi melintangnya sehingga sering disebut juga sebagai “baja kanal “C” atau “profil kanal C”. Baja ringan kanal C terbuat dari baja yang ringan namun kuat sehingga cocok digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi.

Baja jenis ini memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan profil baja tradisional, seperti profil balok H atau I sehingga memudahkan dalam pengangkutan dan instalasi.

Meskipun ringan, baja kanal C memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang berbagai beban yang diberikan padanya sehingga sangat cocok untuk struktur rangka. Baja kanal C mudah dipotong dan dibentuk sesuai kebutuhan konstruksi.

Baja kanal C tersedia dalam berbagai tinggi, beberapa di antaranya ialah 75mm, 100mm, 125mm, 150mm, 200mm, dan sebagainya. Lebar baja kanal C juga dapat bervariasi, contohnya, 40mm, 50mm, 60mm, atau lebih, tergantung pada kebutuhan konstruksi.

3. Baja Ringan Reng 

Baja ringan jenis reng adalah salah satu komponen utama dalam sistem atap baja ringan. Baja ringan jenis reng berfungsi sebagai penopang dan penyangga untuk bahan atap, seperti genteng atau lembaran atap lainnya. Reng ini biasanya terbuat dari baja ringan yang ringan, kuat, dan tahan terhadap korosi, menjadikannya pilihan yang ideal untuk struktur atap.

Reng memiliki bentuk panjang dengan penampang yang sering kali berbentuk huruf “C” atau “Z” tergantung pada desain dan produsen. Bentuk ini memberikan kekuatan dan kestabilan yang diperlukan untuk menopang bahan atap. Meskipun ringan, baja jenis reng memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban dari bahan atap dan faktor-faktor lingkungan seperti angin, salju, atau hujan.

Baca Juga :  Apa Yang Dimaksud Dengan Baja Ringan?

Baja ringan jenis reng tersedia dalam panjang standar yang dapat bervariasi, seperti 4 meter, 6 meter, 8 meter, 10 meter, atau lebih, tergantung pada produsen dan kebutuhan proyek. Panjang reng biasanya dipilih berdasarkan lebar atap dan desain struktural. Tinggi reng adalah dimensi vertikalnya. Tinggi reng juga dapat bervariasi, mulai dari sekitar 75mm hingga lebih dari 150mm tergantung pada kebutuhan dan desain atap.

Manfaat Baja Ringan

Baja ringan memiliki banyak manfaat dalam konstruksi dan bangunan. Berikut beberapa manfaat utamanya:

  1. Ringan dan Mudah Dipasang: Baja ringan, seperti namanya, memiliki bobot yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan baja konvensional atau kayu. Ini membuatnya lebih mudah untuk diangkut dan dipasang, mengurangi waktu dan tenaga kerja.
  2. Tahan Karat dan Korosi: Baja ringan biasanya dilapisi dengan zinc atau bahan lain yang melindunginya dari karat dan korosi, sehingga memiliki umur pakai yang lebih lama, terutama dalam kondisi cuaca yang ekstrem.
  3. Tahan Terhadap Rayap: Tidak seperti kayu, baja ringan tidak rentan terhadap serangan rayap dan hama lainnya, yang dapat merusak struktur bangunan.
  4. Kuat dan Tahan Gempa: Meskipun ringan, baja ringan sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menahan beban besar serta memberikan perlindungan yang baik terhadap gempa.
  5. Ramah Lingkungan: Baja ringan dapat didaur ulang sepenuhnya, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan material lain yang tidak dapat didaur ulang.
  6. Presisi dan Konsistensi: Baja ringan diproduksi di pabrik dengan presisi tinggi, sehingga ukurannya seragam dan lebih mudah disesuaikan dengan desain bangunan, mengurangi kesalahan pada saat konstruksi.
  7. Ekonomis: Dalam jangka panjang, penggunaan baja ringan bisa lebih ekonomis karena biaya perawatan yang rendah, daya tahan yang tinggi, dan efisiensi dalam pemasangan.

Cara Memilih Baja Ringan yang Tepat

Memilih Baja ringan yang tepat untuk proyek konstruksi Anda memerlukan pertimbangan beberapa faktor. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk memastikan Anda memilih baja ringan yang tepat:

1. Periksa Kualitas Bahan

  • Lapisan Pelindung (Coating): Pastikan baja ringan memiliki lapisan pelindung anti-karat seperti zinc (galvanis) atau aluminium-zinc (galvalum). Lapisan ini akan melindungi baja dari korosi dan memperpanjang umur pemakaiannya.
  • Ketebalan Material: Cek ketebalan baja ringan yang Anda pilih. Biasanya, ketebalan baja ringan berkisar antara 0,20 mm hingga 1,00 mm. Pilih ketebalan sesuai dengan kebutuhan proyek Anda, semakin besar beban yang akan ditanggung, semakin tebal baja yang dibutuhkan.
Baca Juga :  Manfaat Pelatihan Baja Ringan

2. Sesuaikan dengan Jenis Konstruksi

  • Rangka Atap: Jika Anda memilih baja ringan untuk rangka atap, pastikan memilih jenis baja yang dirancang khusus untuk itu, dengan profil yang sesuai seperti C, U, atau Z.
  • Dinding dan Partisi: Untuk dinding dan partisi, pilih baja ringan dengan profil dan ketebalan yang sesuai untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur.

3. Perhatikan Sertifikasi dan Standar

  • SNI (Standar Nasional Indonesia): Pastikan baja ringan yang Anda pilih memenuhi standar SNI. Ini menjamin bahwa baja ringan tersebut telah diuji dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
  • Sertifikasi Pabrik: Pilih baja ringan dari produsen yang memiliki sertifikasi dan reputasi baik. Ini memastikan bahwa produk yang Anda gunakan berasal dari pabrik yang terpercaya.

4. Evaluasi Garansi dan Layanan Purna Jual

  • Garansi Produk: Cek apakah produsen atau penjual menawarkan garansi untuk baja ringan. Garansi yang baik menunjukkan bahwa produsen yakin dengan kualitas produk mereka.
  • Layanan Purna Jual: Pilih produsen atau distributor yang menawarkan layanan purna jual yang baik, seperti dukungan teknis dan konsultasi pemasangan.

5. Bandingkan Harga dan Kualitas

  • Harga Kompetitif: Harga baja ringan bisa bervariasi, tergantung pada kualitas dan ketebalannya. Bandingkan harga dari beberapa penyedia untuk mendapatkan penawaran terbaik, tetapi jangan mengorbankan kualitas demi harga yang lebih murah.
  • Nilai Tambah: Periksa apakah ada nilai tambah yang ditawarkan, seperti perlindungan tambahan, layanan konsultasi, atau pemasangan.

6. Konsultasi dengan Ahli

  • Konsultasi dengan Kontraktor atau Arsitek: Sebelum membuat keputusan akhir, ada baiknya berkonsultasi dengan kontraktor atau arsitek yang berpengalaman. Mereka bisa memberikan rekomendasi berdasarkan kebutuhan spesifik proyek Anda.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memilih Baja ringan yang tepat untuk memastikan kekuatan, keawetan, dan keamanan konstruksi bangunan Anda.

Semoga bermanfaat 🙂

Sumber : https://www.detik.com/bali/berita/d-6495009/daftar-harga-baja-ringan-berbagai-jenis-dan-ukuran