Bahan Utama Rangka Baja Ringan yaitu Coil Galvalum dan Galvanise dipergunakan untuk membedakan jenis lapisan finishing atau coating pada bahan rangka baja ringan besi hollow dan bahan rangka atap baja ringan. Galvalume merupakan sebutan untuk pelapisan yang mengandung unsur Alumunium dan Zinc atau disebut Zinc-Alume. Untuk bahan Galvalume yang paling baik terdiri dari 55% unsur coatingnya Alumunium, 43.5% unsur seng/zink dan 1.5% unsur silikon. Galvanise merupakan sebutan untuk pelapisan finishing yang terdiri dari 98% unsur coating seng/zink dan 2% lapisan unsur Alumunium.

Beberapa produsen rangka baja ringan besi hollow dan rangka atap baja ringan yang menggunakan bahan galvalume dan bahan galvanise, mengklaim bahwa ketebalan pelapisan coatingnya sama, ternyata yang beredar di pasaran sangat berbeda dan ini sangat merugikan konsumen. Bahan Galvalume memiliki ketahanan lebih baik terhadap karat dibandingkan bahan Galvanise atau bahan besi biasa.

Baca Juga :  Coil Galvalume Blora

Untuk menghindari karat pada bahan Galvanise, lapisan coating harus lebih tebal dan kelemahannya pada bahan bahan Galvanise saat dipotong atau tergesek pada permukaannya atau di sekrup, akan menimbulkan korosi dan karatan, ini sangat kurang baik bila dipergunakan untuk bahan material rangka baja ringan hollow atau rangka atap baja ringan dan pagar. Seperti juga produk material lainnya, dipasaran beredar berbagai macam kelas material, pilihlah rangka hollow dan rangka atap baja ringan dengan mutu material prima yang sudah teruji dilapangan dan bersertifikat Standard Nasional Indonesia (SNI).

Besi hollow galvalum SNI yang terbuat dari bahan Zinc-Alum SNI, bermutu tinggi dengan kualitas bahan pilihan yang sangat kuat terhadap perubahan cuaca, tahan akan kropos atau korosi, anti karat, bebas dari rayap, serangga, kutu, binatang pengerat dan tidak perlu di cat ulang serta bebas perawatan. Besi hollow galvalume SNI banyak dipergunakan untuk pemasangan rangka plafond dan rangka dinding partisi yang lebih mementingkan kekuatan dan ketahanan bangunan. Karena alasan itulah kami menggunakan rangka besi hollow galvalume sebagai salah satu standar di dalam melakukan pembangunan.

Baca Juga :  Industri Baja Ringan Optimistis Tumbuh Tahun 2021 ini

Untuk tingkat ketebalannya, galvanis memiliki tingkat ketebalan yang beragam. Mulai dari 1 micron (seperseribu milimeter) sampai 9 micron juga bahkan lebih. Untuk ketebalan 1 micron itu biasanya produsen akan memberi jaminan selama 3 tahun anti karat dan untuk ketebalan 7 micron produsen bisa memberi jaminan hingga 30 tahun. Jadi, semakin tinggi tingkat ketebalannya maka akan semakin tinggi pula tingkat kekebalannya terhadap karat.

Proses galvanis ini memiliki dua macam cara. Yang pertama adalah Electro Plating atau dalam bahasa proyek biasa disingkat dengan EP. Proses ini dengan cara memberi aliran listrik dalam kolam galvanis. Sehingga partikel galvanis menempel pada besi sampai ketebalan yang diinginkan. Sedangkan proses yang kedua adalah Hot Dip galvanis (hot dipped galvanized) atau dalam bahasa proyek biasa disingkat dengan HD. Proses yang kedua ini dengan cara mencelupkan besi kedalam kolam galvanis panas. Semakin sering dicelup semakin tebal lapisan galvanisnya.

Baca Juga :  Proses Pembuatan Baja Ringan