Perbedaan Besi dan Baja Mirip Tapi Beda. Tahukah kamu perbedaan antara besi dan baja? Banyak orang Indonesia yang masih mengartikan baja sebagai besi ringan, atau besi versi lebih kuat. Padahal, perbedaan besi dan baja itu cukup signifikan, lho.
Besi dan baja adalah dua material yang sering kita dengar sebagai bahan perkakas, bangunan, hingga kendaraan. Kedua material ini tampak serupa, tetapi tentu memiliki sifat yang berbeda.
Perbedaan Besi dan Baja Mirip Tapi Beda
Besi dan baja adalah dua jenis material logam yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya digunakan dalam berbagai konstruksi, mulai dari bangunan sederhana hingga infrastruktur besar. Meskipun sering dianggap sama, besi dan baja memiliki perbedaan.
Lalu, seringkali muncul pertanyaan, mana yang lebih baik, besi atau baja? Jawabannya tidak sesederhana itu, karena pemilihan antara besi dan baja sangat bergantung pada aplikasi atau penggunaan yang dimaksud. Setiap material memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pilihan yang tepat akan sangat mempengaruhi kualitas dan daya tahan produk yang dihasilkan.
Dilansir dari thyssenkrupp-materials.co.uk, besi dan baja memiliki pengertian yang berbeda. Biar nggak tertukar, simak ulasannya berikut ini.
Perbedaan Besi dan Baja Mirip Tapi Beda
Apa Itu Besi?
Besi adalah unsur logam/metal yang sering kita jumpai pada tabel kimia dengan simbol ‘Fe’ (Ferrum). Sebenarnya unsur besi ini bukanlah logam yang kuat, melainkan memiliki ciri fisik yang lebih lunak. Biasanya besi murni memiliki warna perak keputihan.
Besi murni berbeda dengan jenis besi yang biasa kamu jumpai pada bahan bangunan dan bahan perkakas. Besi yang biasa kamu jumpai sebenarnya sudah mengalami proses pencampuran dengan bahan lain.
Besi, yang dikenal dengan simbol kimia Fe (ferrum) dan nomor atom 26, merupakan unsur logam yang terdapat pada periode keempat dan kelompok 8 dalam tabel periodik. Besi ditemukan secara alami dalam bentuk bijih seperti hematit dan magnetit.
Salah satu ciri khas besi adalah kemampuannya untuk mudah berkarat ketika terpapar udara dan air. Biasanya, besi digunakan baik dalam bentuk murni atau setelah diproses lebih lanjut.
Ekstraksi besi dari bijih besi dilakukan melalui serangkaian reaksi kimia, di mana oksigen dihilangkan untuk menghasilkan besi murni. Besi yang dihasilkan dapat langsung digunakan atau diproses menjadi berbagai bentuk dan paduan sesuai dengan kebutuhan.
Besi memiliki berbagai sifat yang menjadikannya bahan yang sangat penting dalam berbagai industri, antara lain kekuatannya yang tinggi, kemampuannya untuk dibentuk dalam berbagai struktur, serta konduktivitas termal dan listrik yang baik. Namun, kelemahan utama besi adalah rentannya terhadap korosi, terutama bila terpapar udara dan air dalam waktu lama.
Beberapa contoh jenis besi yang biasa kamu jumpai di antaranya:
1. Besi Kasar
Besi Kasar adalah bahan mentah yang biasa dibentuk kotak.
2. Besi Tuang
Besi tuang memiliki tingkat campuran karbon yang tinggi. Biasanya besi ini langsung dicetak, sehingga menghasilkan produk yang keras dan sudah berbentuk.
3. Besi Tempa
Besi tempa memiliki tingkat campuran yang rendah, biasanya tipe besi ini menggunakan bekas besi jadi. Hasilnya lebih lunak dibanding Besi tuang, sehingga mudah untuk dibentuk saat masih panas.
Perbedaan Besi dan Baja Mirip Tapi Beda
Apa Itu Baja?
Baja adalah salah satu bentuk produk hasil campuran besi. Baja juga memiliki campuran karbon yang lebih rendah dari besi tuang, dan memiliki sifat-sifat tambahan lainnya tergantung dengan campuran bahannya.
Baja terdiri dari besi yang dicampur dengan karbon dan elemen lainnya seperti mangan, silikon, nikel, dan krom. Kandungan karbon dalam baja umumnya tidak lebih dari 2%. Bila dibandingkan dengan besi murni, baja memiliki sejumlah keunggulan, seperti ketahanan yang lebih baik terhadap korosi, kekuatan yang lebih tinggi, dan keuletan yang lebih baik.
Pembuatan baja melibatkan serangkaian proses yang kompleks. Setelah bijih besi diekstraksi, bijih tersebut dilebur bersama dengan kokas (sejenis karbon padat) dan bahan tambahan lainnya untuk mendapatkan komposisi yang diinginkan. Proses ini menghasilkan cairan baja yang kemudian disaring dan dicetak menjadi berbagai produk baja.
Beberapa jenis baja yang biasa kamu jumpai di antaranya:
1. Baja karbon
Baja karbon adalah jenis yang sering kita jumpai, biasanya hanya mengandung 1% karbon. Sekitar 80% dari baja ini menguasai pasar.
2. Baja Alloy
Baja alloy adalah adalah hasil campuran dari besi, karbon, dan tambahan seperti nikel, silikon, kromium, tembaga, atau vanadium. Sifatnya tergantung dari bahan campuran tambahan tersebut.
Perbedaan Besi dan Baja
Meskipun besi dan baja sering digunakan dalam aplikasi yang serupa, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda yang mempengaruhi pemilihannya dalam berbagai industri.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing material, berikut adalah beberapa perbedaan mendasar antara besi dan baja yang perlu dipertimbangkan:
Komposisi Kimia
Besi murni terdiri hampir sepenuhnya dari unsur besi dengan sedikit atau tanpa elemen lain. Sebaliknya, baja merupakan paduan besi yang ditambahkan dengan sejumlah kecil karbon, dan terkadang juga mengandung elemen lain seperti mangan, nikel, krom, atau silikon, yang memberikan sifat tertentu pada material tersebut.
Sifat Mekanik
Secara umum, besi memiliki sifat mekanik yang lebih rendah dibandingkan baja. Melalui proses paduan dengan karbon dan unsur-unsur lainnya, baja memiliki peningkatan signifikan dalam kekuatan tarik, ketangguhan, dan keuletan, menjadikannya material yang lebih unggul dalam aplikasi yang memerlukan kekuatan tinggi dan ketahanan terhadap beban.
Kekuatan
Besi memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan baja, yang memiliki tingkat kekerasan dan kekuatan lebih tinggi. Oleh karena itu, baja lebih sering dipiligh untuk aplikasi yang memerlukan material dengan ketahanan mekanik yang lebih kuat, seperti konstruksi dan manufaktur kendaraan.
Ketahanan Terhadap Korosi
Besi, meskipun memiliki kegunaan yang luas, sangat rentan terhadap korosi dan berisiko berkarat jika terpapar unsur lingkungan seperti udara dan air. Sebaliknya, baja, khususnya baja tahan karat, menawarkan ketahanan yang jauh lebih baik terhadap korosi berkat penambahan elemen paduan yang menciptakan lapisan pelindung pada permukaannya.
Aplikasi
Besi umumnya digunakan dalam berbagai sektor seperti konstruksi, pembuatan mesin, dan peralatan rumah tangga, namun seringkali memerlukan perlindungan tambahan terhadap korosi agar dapat bertahan lebih lama.
Sementara itu, baja digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi industri, seperti dalam konstruksi bangunan, pembuatan kendaraan, dan peralatan industri, berkat kekuatan superior dan ketahanan terhadap korosi yang dimilikinya.
Penutup
Dengan memahami perbedaan mendasar antara besi dan baja, Anda kini dapat memilih material yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Ingatlah bahwa pemilihan material yang tepat akan sangat berpengaruh pada kualitas dan daya tahan konstruksi Anda.
Perbedaan Besi dan Baja Mirip Tapi Beda
Sumber : https://www.detik.com/properti/arsitektur/d-7725040/serupa-tapi-tak-sama-ini-perbedaan-besi-dan-baja