Tips Aman dari Sambaran Petir di Musim Hujan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan peristiwa petir yang bisa menyebabkan timbulnya berbagai bencana.

Petir yang banyak muncul saat musim hujan ini tak hanya bisa mencelakai manusia, tetapi bisa menyebabkan pohon roboh dan terbakarnya bangunan.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, untuk menghantarkan arus ke bumi, petir cenderung memilih tempat terbuka, objek yang tinggi di permukaan bumi.

Obyek tinggi bisa berupa bukit atau gunung, tiang ataupun pohon, manusia, hewan, ataupun bangunan yang berada di tempat terbuka.

“Sehingga, orang yang berada di tengah sawah, bermain bola di lapangan, ataupun berlayar di atas kapal di lautan bisa menjadi obyek yang bisa disambar petir. Oleh karena itu, ketika terjadi petir di dataran luas justru tidak diperbolehkan berlindung di bawah pohon, lebih baik berlindung ke tempat yang aman seperti di dalam rumah atau bangunan,” bebernya, Minggu (14/11/2021).

Petir yang banyak muncul saat musim hujan ini tak hanya bisa mencelakai manusia, tetapi bisa menyebabkan pohon roboh dan terbakarnya bangunan.

Baca Juga :  Harga Coil Galvalume per Ton Juli 2024

Tips Aman dari Sambaran Petir di Musim Hujan

Ketika musim hujan tiba, salah satu bahaya yang patut diwaspadai adalah sambaran petir. Berikut ini merupakan Tips Aman dari Sambaran Petir di Musim Hujan, yaitu:

  • Berada dalam ruang tertutup
    Ketika petir menyambar, sebaiknya menghindar dan mencari tempat tertutup untuk berlindung. Tempat paling aman untuk berlindung dari petir menurut Pydynowski adalah bangunan tertutup atau mobil.
    Rumah tetap menjadi pilihan paling aman untuk berlindung saat hujan petir terjadi. Sebab, kasus orang tersambar petir ketika berada di dalam rumah lebih jarang terjadi ketimbang ketika orang berada di luar rumah.
  • Hindari bersentuhan dengan logam
    Meski sudah berlindung di tempat tertutup, hindari bersentuhan dengan logam ketika hujan petir terjadi. Dalam ruangan pun, pintu yang terbuat dari metal, dan jendela, ketika terjadi hujan disertai petir.
    Begitu juga jika pipa air di rumah menggunakan pipa besi. Baiknya hindari area keran. Tapi, saat ini sebagian besar air yang dialirkan ke rumah-rumah sudah menggunakan pipa plastik PVC, sehingga lebih aman untuk melakukan kegiatan terkait dengan air di dalam rumah.Ketika berada di dalam mobil, harus menghindari bersentuhan dengan bagian logam yang dapat menghantarkan listrik. 
  • Cabut setop kontak
    Baiknya segala peralatan elektronik seperti telepon kabel, tv kabel, komputer, dan segala perangkat listrik yang terhubung dengan di lepaskan dari setop kontak. Untuk perangkat telepon genggam yang tidak langsung terhubung dengan listrik di rumah, masih aman untuk digunakan.
  • Hindari menara, pohon, atau tiang
    Jauhi tiang listrik, menara, atau sesuatu yang tinggi. Sebab, benda-benda yang menjulang ini mudah tersambar petir. Jangan juga berlindung di bawah pohon. Karena pohon yang tersambar petir energinya dapat melompat ke tubuh.
  • Jaga jarak saat ditempat terbuka
    Jika berada di luar ruangan, atur jarak dengan orang lain antara 3 hingga 5 meter dengan orang lain agar terhindar dari lontaran energi saat ada petir.
  • Hindari tempat terbuka
    Jangan berada di tanah lapang, seperti sawah, lapangan bola, atau taman. Karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya. Jika sedang melakukan aktivitas misalnya di sawah, lapangan, atau taman. Segera cari tempat berlindung jika terjadi hujan beserta petir. Petir selalu mencari tanah untuk melepaskan energinya, sehingga akan sangat berbahaya bila tidak segera mencari tempat berlindung.
Baca Juga :  Harga Atap Spandek Pasir Mei 2024 per Meter & per Lembar

Ada baiknya juga menggunakan penangkal petir di rumah. Penangkal petir akan menghantarkan sambaran petir ke tanah untuk menetralisir engatan listrik tersebut.

Di Indonesia, Jabodetabek jadi daerah yang dengan sambaran petir terbanyak. Jumlahnya bahkan melebihi Jepang dan Florida, AS.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), petir biasanya terbentuk dari awan petir atau yang secara ilmiah disebut cumulonimbus. Di dalam cumulonimbus, gesekan ion positif dan negatif menimbulkan listrik. (Bmkg.go.id, cnnindonesia.com)